Globalpewartasakti.com | NASIONAL (GPS) – Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, menekankan pentingnya peran kepolisian dalam menjaga kelestarian lingkungan serta memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan. Hal tersebut disampaikannya dalam agenda reses yang berlangsung di Aula Polres Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.
Di hadapan pejabat utama dan seluruh kapolsek jajaran Polres HST, Habib Aboe menyampaikan peringatan keras terkait pentingnya konservasi Pegunungan Meratus. Ia mengingatkan bahwa kerusakan hutan merupakan hulu dari berbagai bencana besar yang mengancam keselamatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Habib Aboe meminta jajaran Polri belajar dari pengalaman pahit bencana alam yang terjadi di Sumatra dan Aceh. Menurutnya, penggundulan hutan, dan terganggunya keseimbangan alam akan berujung pada bencana yang tinggal menunggu waktu menghantam permukiman warga.
“Kita sudah mendapat pembelajaran berharga dari bencana di Sumatera dan Aceh. Saat hutan digunduli, bencana akan datang ke tengah masyarakat. Saya minta seluruh jajaran kepolisian di HST menjadi penjaga Meratus yang tangguh,” tegasnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Senin (22/12/2025).
Politisi Fraksi PKS ini juga menegaskan agar tidak ada ruang sedikit pun bagi para pelaku perusakan lingkungan, khususnya di kawasan konservasi. Menurutnya, penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan konsisten demi melindungi kelestarian alam.
“Tidak ada toleransi bagi perusak lingkungan di area konservasi. Hukum harus ditegakkan secara lurus untuk melindungi paru-paru dunia kita,” tambahnya.
Selain isu lingkungan, Habib Aboe juga menyoroti maraknya peredaran gelap narkotika di wilayah HST. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas banyaknya temuan narkotika jenis sabu serta obat-obatan terlarang golongan G yang mulai merambah berbagai lapisan masyarakat.
Ia menegaskan bahwa Polri harus menerapkan prinsip zero tolerance terhadap jaringan narkoba. Penindakan, menurutnya, tidak boleh berhenti pada pengguna, tetapi harus memutus mata rantai peredaran hingga ke akar-akarnya.
“Narkoba berupa sabu dan obat-obatan daftar G sudah banyak dijumpai di tengah masyarakat. Ini sangat membahayakan generasi kita. Polri harus menerapkan zero tolerance. Jangan beri celah sedikit pun,” tegas wakil rakyat dari Dapil Kalimantan Selatan I ini.
Kunjungan kerja tersebut ditutup dengan diskusi interaktif mengenai berbagai kendala lapangan yang dihadapi para kapolsek di wilayah HST. Habib Aboe menyatakan komitmennya untuk membawa aspirasi serta kebutuhan penguatan infrastruktur keamanan Polres HST ke tingkat pusat guna mendukung kinerja Polri yang lebih optimal.
Sementara itu, Kapolres HST menyambut baik arahan tersebut dan menyatakan komitmennya untuk menindaklanjuti instruksi terkait pelestarian Pegunungan Meratus serta penguatan operasi pemberantasan narkoba di wilayah Bumi Murakata.(*)
Sumber : PARLEMENTARIA







