BKSAP: Diplomasi Parlemen Berperan Penting dalam Politik Luar Negeri RI

- Editorial Team

Kamis, 18 Desember 2025 - 11:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Globalpewartasakti.com | NASIONAL (GPS) – Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Syahrul Aidi Maazat, menegaskan bahwa diplomasi parlemen menjadi instrumen strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di tengah konflik global, rivalitas kekuatan besar, dan krisis kemanusiaan yang terus berkembang. Ia juga menyampaikan bahwa selain melalui jalur eksekutif, Indonesia juga dapat menjalankan Diplomasi politik luar negeri melalui jalur Parlemen.

 

Khususnya melalui BKSAP yang secara aktif membangun komunikasi antar-parlemen, memperjuangkan kepentingan nasional, serta mengawal arah kebijakan luar negeri pemerintah agar selaras dengan aspirasi masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

 

Dalam refleksi 2025 & Outlook Kebijakan Politik Luar Negeri Indonesia 2026, BKSAP secara aktif mengangkat sejumlah isu internasional sebagai studi kasus diplomasi parlemen. Isu-isu tersebut meliputi Palestina, konflik Sudan dan krisis Yaman, serta dinamika Timur Tengah yang melibatkan berbagai aktor kawasan, termasuk Uni Emirat Arab (UEA). BKSAP memandang isu-isu ini mencerminkan kompleksitas tantangan global yang menuntut pendekatan diplomasi aktif dan berimbang.

Baca juga:  Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Menyetujui 2 Pengajuan Restorative Justice Tindak Pidana Narkotika

 

BKSAP menegaskan sikap konsisten Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina serta mendorong penyelesaian damai konflik Sudan dan Yaman melalui gencatan senjata, dialog politik, dan mekanisme multilateral. Melalui diplomasi antar-parlemen, Indonesia terus menyuarakan kepentingan kemanusiaan dan stabilitas kawasan di berbagai forum internasional.

 

Di kawasan Indo-Pasifik, BKSAP menilai rivalitas yang meningkat antara Amerika Serikat dan Tiongkok sebagai tantangan nyata bagi pelaksanaan politik luar negeri bebas-aktif. Menurut Syahrul, Indonesia harus tetap membuka ruang kerja sama dengan semua pihak tanpa mengorbankan kemandirian dan kepentingan strategis nasional.

Baca juga:  Tak Perlu ke Kalianda, Urus Paspor Kini Bisa di Sukadana

 

Selain isu global, BKSAP menekankan bahwa keberhasilan diplomasi harus memberikan manfaat langsung bagi rakyat. Oleh karena itu, Ketua BKSAP menegaskan untuk menempatkan perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari agenda politik luar negeri nasional.

 

Di kawasan Indo-Pasifik, meningkatnya rivalitas Amerika Serikat–Tiongkok kembali menjadi tantangan utama. “Indonesia tidak boleh menjadi objek tarik-menarik kepentingan. Kita harus menerapkan hedging diplomacy terbuka bekerja sama, tetapi tidak menjadi alat geopolitik pihak mana pun,” tegasnya kepada Parlementaria, Kamis (18/12/2025).

 

Sebagai Legislator Dapil Riau II, ia juga menekankan penguatan perlindungan WNI, khususnya pekerja migran yang rentan penipuan, perdagangan manusia, dan deportasi paksa. Ia menyerukan sistem perlindungan yang lebih cepat, modern, dan berbasis perjanjian bilateral.

Baca juga:  Pendampingan Desa Berkualitas : Wabup Pringsewu Tekankan Penguatan Peran Tenaga Pendamping Profesional

 

Syahrul turut menyoroti ancaman perubahan iklim dan kebencanaan, termasuk banjir besar di Sumatera. Ia menilai diplomasi Indonesia harus memasukkan agenda climate diplomacy dan humanitarian diplomacy, mulai dari teknologi satelit hingga pendanaan mitigasi global.

 

“Diplomasi Indonesia ke depan harus memperkuat posisi sebagai pemimpin Global South, berorientasi pada perlindungan rakyat, serta memastikan kerja sama luar negeri memberi manfaat nyata bagi ketahanan energi, pangan, pertahanan, teknologi, dan ruang siber” tegasnya

 

Menutup pernyataannya, Syahrul menyampaikan bahwa ke depan diplomasi parlemen akan bergerak lebih tegas, berdampak, dan berorientasi pada hasil. Dengan pendekatan tersebut, Indonesia tidak hanya hadir dalam percaturan global, tetapi juga tampil sebagai negara yang diperhitungkan dan dihormati.(*)

 

 

Sumber : PARLEMENTARIA

Berita Terkait

Kelola Aset Negara dengan Baik dan Akuntabel, Kemenpora Raih Juara I Anugerah Reksa Bandha 2025
Presiden Prabowo Tinjau Kondisi Pengungsi dan Pembangunan Huntara di Agam
Menhub Dudy Tegaskan Pentingnya Keselamatan Pelayaran pada Masyarakat Pesisir
Wamenkeu Suahasil Hadiri RDG BI: Sinergi Kemenkeu dan BI Penting Jaga Stabilitas Ekonomi
Pemerintah Targetkan Papua Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun, Cetak Sawah dan Bangkitkan Sagu
Perkuat Sinergitas Melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman Sambut KUHP dan KUHAP Baru
Hendry Munief Optimistis Tanjung Puting Jadi Destinasi Wisata Unggulan Kalteng
Presiden Prabowo Jenguk Siswa dan Guru SDN 01 Kalibaru, Pastikan Penanganan Medis Terbaik
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Kamis, 18 Desember 2025 - 11:58 WIB

BKSAP: Diplomasi Parlemen Berperan Penting dalam Politik Luar Negeri RI

Kamis, 18 Desember 2025 - 11:47 WIB

Presiden Prabowo Tinjau Kondisi Pengungsi dan Pembangunan Huntara di Agam

Rabu, 17 Desember 2025 - 12:02 WIB

Menhub Dudy Tegaskan Pentingnya Keselamatan Pelayaran pada Masyarakat Pesisir

Rabu, 17 Desember 2025 - 11:56 WIB

Wamenkeu Suahasil Hadiri RDG BI: Sinergi Kemenkeu dan BI Penting Jaga Stabilitas Ekonomi

Rabu, 17 Desember 2025 - 11:49 WIB

Pemerintah Targetkan Papua Swasembada Pangan dalam Tiga Tahun, Cetak Sawah dan Bangkitkan Sagu

Selasa, 16 Desember 2025 - 12:22 WIB

Perkuat Sinergitas Melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman Sambut KUHP dan KUHAP Baru

Selasa, 16 Desember 2025 - 12:08 WIB

Hendry Munief Optimistis Tanjung Puting Jadi Destinasi Wisata Unggulan Kalteng

Selasa, 16 Desember 2025 - 11:57 WIB

Presiden Prabowo Jenguk Siswa dan Guru SDN 01 Kalibaru, Pastikan Penanganan Medis Terbaik

Berita Terbaru