Bupati Parosil Lakukan Doa Tolak Bala Bersama Masyarakat BNS Terkait Isu Konflik Antara Manusia dan Harimau

Globalpewartasakti.com | Lampung Barat (GPS) – Dalam upaya mencari ketenangan, keselamatan, dan kedamaian di tengah isu konflik antara manusia dan satwa liar harimau yang mengemuka dalam dua tahun terakhir, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menggelar acara Doa Bersama dan Tolak Bala di Masjid Al-Iman, Pekon Suoh, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Sabtu (23/8/2025).

Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus, bersama Anggota DPR RI Drs. Mukhlis Basri yang juga merupakan mantan Bupati Lampung Barat dua periode.

Turut hadir pula Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial, Sekretaris Daerah Nukman, para Asisten, Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah, Camat, para Peratin, unsur TNI dan Polri, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan masyarakat setempat.

Dengan mengusung tema “Dengan mengharap ridho Allah SWT, kita meminta keselamatan dan keamanan dari segala mara bahaya untuk kedamaian dan kesejahteraan masyarakat serta kelestarian alam Lampung Barat”, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga momentum penguatan sinergi seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi persoalan yang cukup pelik, konflik antara manusia dan harimau.

Dalam sambutannya, Bupati Parosil mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas partisipasi aktif berbagai elemen masyarakat dalam kegiatan ini.

Ia menegaskan bahwa kegiatan doa bersama ini merupakan bagian dari ikhtiar lahir dan batin yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk melindungi dan menenangkan warganya.

“Pertama, saya sampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada kita semua. Di tengah padatnya kegiatan, kita semua berkenan membagi waktu untuk hadir memenuhi undangan doa bersama ini,” ujar Bupati Parosil.

Ia menekankan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah mencari keselamatan, ketenangan, dan kedamaian.

“Kalau ketiga ini sudah didapatkan, insya Allah pembangunan akan berjalan dengan baik,” lanjutnya.

Terkait konflik yang terjadi antara manusia dan harimau sejak pertengahan tahun 2023 hingga saat ini, Parosil memilih untuk tidak menyalahkan pihak mana pun.

Menurutnya, yang terpenting sekarang adalah bagaimana seluruh komponen masyarakat dapat bersatu padu dan saling menguatkan dalam menjaga keharmonisan antara manusia dan alam.

Sejak mencuatnya konflik dengan harimau yang telah menelan korban jiwa hingga mencapai tujuh orang, keresahan masyarakat pun tak terbendung.

Namun, hasil penyelidikan terakhir justru menemukan fakta mengejutkan: harimau yang berhasil ditangkap sejauh ini ternyata bukanlah individu yang bertanggung jawab atas serangan terhadap manusia.

Hal ini menjadi pengingat penting, bahwa konflik ini bukan hanya soal siapa yang diserang dan siapa yang menyerang, tetapi lebih luas tentang bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Bupati Parosil menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam.

“Masyarakat harus bisa berdampingan dengan alam. Kita bisa menikmati kebun, tapi jangan dirambah habis. Jangan dirusak. Kalau berkebun jangan sendiri, usahakan berkelompok. Dan kalau berangkat atau pulang jangan terlalu pagi atau terlalu sore,” pesannya.

Ia juga memberi tips sederhana namun penting: buat asap atau api kecil dari ranting pohon saat di kebun sebagai penanda keberadaan manusia, agar satwa liar bisa menghindar.

Sementara itu, Anggota DPR RI Drs. Mukhlis Basri yang juga hadir dalam acara tersebut turut menyampaikan pandangannya.

Ia menilai bahwa kegiatan doa bersama ini sangat tepat di tengah suasana batin masyarakat yang penuh kecemasan.

“Hari ini kita minta damai, Lillahi ta’ala. Kita tidak ganggu mereka, mereka tidak ganggu kita. Tapi kalau sudah terjadi konflik, pasti ada sesuatu yang salah,” ujar Mukhlis.

Ia mengajak seluruh pihak untuk introspeksi. Bisa jadi, menurutnya, satwa liar seperti harimau masuk ke pemukiman karena sumber makanan di hutan semakin sulit ditemukan, atau sebaliknya, manusia masuk terlalu dalam ke habitat alami satwa tersebut.

Namun ia mengingatkan agar masyarakat tidak hanya pasrah.

“Kita minta damai, minta perlindungan Allah SWT agar jangan ada lagi korban. Ini semua harus jadi pelajaran,” pungkasnya.

Acara ini pun ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama dan para alim ulama setempat.

Bupati Parosil mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan doa bersama ini sebagai pengingat pentingnya menjaga persatuan dan kekompakan dalam membangun daerah.

Ia juga menyerukan agar masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah dalam menyelesaikan konflik, tapi juga terlibat aktif dalam menjaga lingkungan dan alam sekitarnya.

“Kita mesti sama-sama jaga persatuan, kekompakan, dan kebersamaan dalam mengisi pembangunan di Lampung Barat,” tutupnya.(*)

Exit mobile version