Survei Kepuasan di Tengah Duka: Ketika Empati Kalah oleh Sistem di RS Mitra Husada.

- Editorial Team

Selasa, 30 Desember 2025 - 15:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Globalpewartasakti.com | Pringsewu(GPS). Pelayanan kesehatan tidak semata diukur dari kecepatan administrasi atau kecanggihan sistem digital. Ada dimensi yang jauh lebih mendasar: empati, kepekaan, dan Kemanusiaan.
Nilai-nilai inilah yang justru dipertanyakan dalam peristiwa yang dialami keluarga almarhumah Marhamah di RSU Mitra Husada Pringsewu.Selasa(30/12/2025).

Keterlambatan ambulans untuk pemulangan jenazah bukan sekadar persoalan teknis. Bagi keluarga yang berduka, waktu adalah luka. Setiap jam penantian tanpa kejelasan memperpanjang beban emosional yang seharusnya bisa diminimalisasi oleh institusi pelayanan kesehatan.

Namun yang lebih memprihatinkan adalah apa yang terjadi setelahnya. Alih-alih hadir dengan penjelasan, permohonan maaf, atau setidaknya ungkapan empati, keluarga justru menerima pesan survei kepuasan layanan melalui WhatsApp—beberapa jam setelah pasien dinyatakan meninggal dunia.
Survei itu mungkin bagian dari sistem.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tapi di sinilah masalahnya: ketika sistem berjalan tanpa nurani, ia berubah menjadi alat yang melukai.
Mengirim permintaan penilaian kepuasan kepada keluarga yang masih berduka, lengkap dengan mencantumkan nama almarhum, menunjukkan kegagalan membaca situasi krisis.

Baca juga:  Indonesia Komitmen Jaga Stabilitas Ekonomi, Tarik Investor Global

Ini bukan sekadar soal waktu yang tidak tepat, melainkan indikasi absennya protokol empati dalam layanan pascakejadian.
Pertanyaannya sederhana namun mendasar:
Apakah manajemen rumah sakit mitra husada menyadari bahwa kematian pasien bukan akhir dari tanggung jawab moral?
Ataukah pelayanan telah direduksi menjadi sekadar alur otomatis yang mengabaikan sisi kemanusiaan?

Dalam pelayanan publik, khususnya sektor kesehatan, permintaan maaf bukan bentuk kelemahan, melainkan wujud tanggung jawab. Klarifikasi bukan ancaman, tetapi jalan untuk memulihkan kepercayaan.

Ketika keduanya tidak hadir, publik berhak bertanya: ada apa dengan manajemen pelayanan? Bermasalah, Permintaan Maaf Tak Kunjung Ada: RS Mitra Husada Malah Kirim Survei Kepuasan ke Anak Pasien Meninggal

Kritik terhadap pelayanan RSU Mitra Husada Pringsewu kian menguat. Setelah keluarga almarhumah Marhamah (70) menunggu lama ambulans untuk pemulangan jenazah, rumah sakit justru dinilai gagal menunjukkan empati.

Baca juga:  Presiden Prabowo Musnahkan Barang Bukti 214,84 Ton Narkoba Selama Setahun Periode Pemerintahan

Hingga berjam-jam setelah peristiwa itu, tidak ada permintaan maaf maupun klarifikasi resmi yang disampaikan kepada keluarga.
Alih-alih hadir dengan penjelasan dan tanggung jawab, RS Mitra Husada justru mengirimkan pesan survei kepuasan layanan melalui aplikasi WhatsApp.

Pesan tersebut diterima oleh RW, anak almarhumah Marhamah, sekira pukul 18.00 WIB, pada hari yang sama setelah sang ibu dinyatakan meninggal dunia.

Dalam pesan tersebut, rumah sakit mengucapkan terima kasih atas kepercayaan keluarga dan meminta kesediaan untuk mengisi kuesioner kepuasan layanan. Pesan itu juga mencantumkan nama almarhumah secara langsung, sebuah langkah yang oleh keluarga dinilai tidak sensitif terhadap kondisi psikologis mereka yang masih berduka.

Situasi ini menambah daftar kekecewaan keluarga. Pasalnya, sejak keluhan disampaikan pada pagi hari terkait keterlambatan ambulans, keluarga mengaku belum menerima penjelasan apa pun dari manajemen rumah sakit.

Baca juga:  Pemerintah Kawal Pemulihan Sumatera: Dari Tanggap Darurat Menuju Rehabilitasi Menyeluruh

“Belum ada penjelasan atau permintaan maaf, tapi justru diminta menilai kepuasan layanan. Ini sangat mengejutkan dan menyakitkan,” ujar RW kepada wartawan.

Pengiriman pesan tersebut membuat keluarga Marhamah mempertanyakan serius sistem dan etika komunikasi RSU Mitra Husada. Mereka mempertanyakan apakah pengiriman survei dilakukan secara otomatis tanpa mempertimbangkan kondisi pasien dan keluarga, atau mencerminkan absennya protokol empati dalam layanan pascakejadian.

Dalam pelayanan kesehatan, penanganan kematian pasien tidak semata urusan administrasi. Ada aspek kemanusiaan dan etika yang seharusnya menjadi prioritas utama. Permintaan penilaian kepuasan di tengah duka, tanpa didahului klarifikasi dan permohonan maaf, dinilai justru memperlihatkan kegagalan manajemen dalam membaca situasi krisis.

Hingga berita ini diturunkan, pihak manajemen RSU Mitra Husada Kabupaten Pringsewu belum memberikan keterangan resmi terkait pengiriman pesan survei tersebut maupun sikap institusi atas keluhan keterlambatan ambulans. (*)

Berita Terkait

Polres Lampung Selatan Perketat Pengamanan Libur Nataru di Posyan Pasir Putih
Tergiur Vixion Murah di Facebook, Warga Tulang Bawang Tertipu — Layanan 110 Polri Sigap Terima Pengaduan
Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana Bagikan Penyaluran Bantuan Pendidikan kepada Siswa SMA dan Mahasiswa Perguruan Tinggi
Bapak Muhidin Warga Desa Bagelen Kecamatan Gedong Tataan Terima Manfaat Program BERKAT
Organisasi GEMA Desa Provinsi Lampung Resmi Terdaftar di Kesbangpol
Permudah Urusan Paspor, Pemkab Lampung Timur Gandeng Imigrasi Kalianda dan Luncurkan Layanan Eazy Paspor
Bupati dan Wabup Pringsewu Ikuti Gotong Royong bersama Warga Bersihkan Irigasi
Leganya ! 2. 296 PPPK Paruh Waktu dilantik Bupati Lampung Barat : Harus Patuh Aturan
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Terkait

Selasa, 30 Desember 2025 - 10:30 WIB

BPA Hibahkan 2 Unit Kapal FBST kepada Gubernur Sulawesi Utara

Selasa, 30 Desember 2025 - 10:18 WIB

Wamenkeu Thomas Tinjau Kinerja KPPN Jakarta III dan VII Jelang Akhir Tahun Anggaran

Senin, 29 Desember 2025 - 09:49 WIB

Pertemuan Wamendag RI dengan Dubes Pakistan untuk Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 - 09:39 WIB

Sebagian Besar Daerah Terdampak Masuki Fase Rehabilitasi, Pemerintah Percepat Pemulihan Pascabencana

Senin, 29 Desember 2025 - 09:32 WIB

Firman Soebagyo: Hilirisasi Jadi Kunci Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Sabtu, 27 Desember 2025 - 12:52 WIB

Kunjungan Menteri Perdagangan di Pondok Indah Mal

Sabtu, 27 Desember 2025 - 12:44 WIB

Sembilan Hari Pelaksanaan Angkutan Nataru 2025/2026, Sebanyak 10,11 Juta Orang Telah Melakukan Perjalanan dengan Angkutan Umum

Sabtu, 27 Desember 2025 - 12:32 WIB

Vicky Tahumil Petinju Generasi Baru Bidik Olimpiade Los Angeles 2028

Berita Terbaru

Kab Lampung Selatan

Polres Lampung Selatan Perketat Pengamanan Libur Nataru di Posyan Pasir Putih

Selasa, 30 Des 2025 - 11:26 WIB