Globalpewartasakti.com | Jakarta (GPS) – Polri menyediakan Posko Bencana yang siap berkolaborasi bersama masyarakat dan relawan untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana di Sumatera Barat, Sumatra Utara, dan Aceh. Posko ini didirikan dari tingkat pusat di Mako Poludara Pondok Cabe, hingga tingkat polda maupun polres.
“Polri telah membuka Posko Bantuan terpusat yang ini bisa menjadi wadah bagi masyarakat dan relawan untuk bersama-sama menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada saudara-saudara kita yang terdampak bencana di Sumut, Sumbar, dan Aceh,” ungkap Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo, Kamis (4/12/25).
Disampaikan Wakapolri, masyarakat dan relawan bisa juga menghubungi call center Posko Bantua Terpusat di Mako Poludara Pondok Cabe dengan nomor +628113864906. Selain itu, untuk yang di luar Jakarta juga bisa mendatangi polda dan polres terdekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Bisa juga ke Polda dan Polres sesuai dengan daerah masing-masing relawan. Kolaborasi ini akan sangat berarti untuk memaksimalkan penanganan saudara-saudara kita di sana,” ujar Wakapolri.
Wakapolri menerangkan, untuk posko logistik di daerah Aceh sendiri terdapat dua titik, yakni Posko Logistik Polda Aceh dan Posko Terpadu Lanud Banda Aceh. Untuk di daerah Sumbar ada Posko Logistik Polda Sumbar di Jl. Gajah Mada Padang Utara.
“Untuk Posko Polda Sumut ada tiga titik, yakni Posko Polda Sumut sendiri, Posko Kualanamu, dan Posko Silangit. Posko-posko ini terbuka bagi siapapun masyarakat yang akan memberikan bantuan,” jelas Wakapolri.
Lebih lanjut Wakapolri memastikan bahwa pendistribusian bantuan kemanusiaan dari masyarakat dan relawan akan mendapat pengawalan dari pihak kepolisian. Terlebih, daerah-daerah penyaluran bantuan ini memiliki karakteristiknya masing-masing dengan tingkat tantangan berbeda-beda.
Polri juga akan memastikan keamanan selama pendistribusian berlangsung, sehingga bisa tepat sasaran. Pendistribusian bantuan kepada masyarakat terdampak juga disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan inventaris tiap posko pengungsian.
“Polri hadir memastikan distribusi bantuan berjalan lancar, aman, dan tepat sasaran. Sehingga para relawan dan masyarakat yang langsung menyalurkan ke posko-posko pengungsian tetap akan dikawal anggota di lapangan,” jelas Wakapolri.
Ditegaskan Wakapolri, Polri akan terus all out melakukan penangaan bencana di Sumut, Sumbar, dan Aceh. Pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat terdampak juga akan disalurkan secara bertahap hingga ke tempat-tempat yang sempat terisolir.
Dalam pengiriman bantuan kepada masyarakat terdampak bencana tersebut, Polri pun mengerahkan Pesawat bertipe Fokker dan CN295, Helikopter bertipe AW 169 dan Kapal KP Wisanggeni dan KP lainnya milik Korpolairud Polri serta Kendaraan Taktis milik Brimob, Sabhara dan Logistik Polri. Kendaraan tersebut khusus dikerahkan untuk membawa bantuan logistik dari Jakarta.
“Selain itu ada juga empat kapal yang disediakan Ditpolair Baharkam Polri untuk mengangkut bantuan logistik ke lokasi-lokasi bencana, sehingga distribusinya bisa merata dan cepat sampai kepada posko-posko pengungsian masyarakat terdampak,” ungkap Wakapolri.
Wakapolri menyampaikan bahwa Polri terus memaksimalkan dukungan sarana prasarana dalam penanganan bencana di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Sejumlah kapal polisi dan ambulans telah digerakkan untuk memperkuat operasi kemanusiaan di lapangan.
“Untuk mendukung percepatan evakuasi dan distribusi bantuan, kami mengerahkan unsur laut dan darat secara terkoordinasi. Di Aceh, KP Wisanggeni kami tempatkan di Sabang. Di Sumatera Utara, tiga kapal—KP Antareja di Sibolga, KP Anis Kembang di Belawan, dan KP Lory di Asahan—sudah beroperasi penuh membantu mobilitas dan patroli kemanusiaan,” ujar Wakapolri.
Selain armada laut, Polri juga mengoptimalkan pengiriman ambulans di tiga wilayah terdampak.
“Di Aceh terdapat 26 ambulans Polri dan 24 ambulans non-Polri yang bekerja bersama. Untuk Sumatera Utara, ada total 5 ambulans—3 dari Polri dan 2 dari instansi lain. Sementara di Sumatera Barat, 28 ambulans baik Polri maupun non-Polri telah kami kerahkan untuk memastikan pelayanan medis bergerak berjalan cepat,” jelas Wakapolri.
Komjen Pol Dedi menegaskan bahwa seluruh sarana ini dikerahkan untuk memastikan pelayanan kemanusiaan berjalan maksimal.
“Prinsip kami jelas: setiap kebutuhan masyarakat harus direspons cepat. Semua kekuatan Polri kami dedikasikan untuk keselamatan dan pemulihan warga,” tegas Wakapolri.(*)
Sumber : Humas Polri







