PWRI 12 Tahun: Meneguhkan Peran Wartawan di Era Disrupsi Informasi
Oleh: [NAZIR]
Globalpewartasakti.Com | Nasional(GPS).
Hari ini, Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) genap berusia 12 tahun. Sebuah perjalanan yang tidak sekadar angka, melainkan saksi atas dinamika zaman dan keteguhan para pewarta dalam menjaga marwah jurnalistik di tanah air. Di tengah derasnya arus digitalisasi dan disrupsi informasi, PWRI terus berdiri sebagai pilar yang memperkuat integritas, etika, dan profesionalisme wartawan Indonesia.
Lahir dari semangat kebebasan pers yang bertanggung jawab, PWRI hadir bukan hanya sebagai wadah berhimpun, tetapi juga rumah besar yang merawat idealisme. Selama 12 tahun, organisasi ini telah menjadi ruang dialog, edukasi, dan kolaborasi bagi ribuan wartawan dari berbagai penjuru negeri. Tidak hanya menyuarakan kebenaran, tetapi juga mengasah kecakapan dan ketajaman nalar kritis para jurnalis dalam menghadapi tantangan zaman.
Di era post-truth dan banjir hoaks yang melanda ruang publik, peran wartawan kian krusial. Lebih dari sekadar penyampai informasi, wartawan adalah penjaga nalar sehat masyarakat. PWRI, dengan segala pengalamannya, terus menegaskan komitmennya untuk membekali anggotanya dengan literasi digital, kemampuan verifikasi, dan pemahaman etika yang mumpuni. Karena kami percaya, jurnalisme yang akurat, adil, dan independen adalah fondasi demokrasi yang sehat.
Tantangan ke depan memang tidak ringan. Artificial intelligence, media sosial, dan algoritma digital telah mengubah lanskap distribusi informasi. Namun, nilai dasar jurnalisme tidak akan lekang oleh waktu. Keberanian untuk mengungkap kebenaran, keteguhan memegang kode etik, dan kepekaan terhadap nurani publik akan selalu relevan.
Di ulang tahun ke-12 ini, PWRI mengajak semua insan pers untuk terus beradaptasi tanpa kehilangan jati diri. Mari kita perkuat solidaritas, tingkatkan kapasitas, dan rawat integritas. Bersama kita jaga Indonesia dengan jurnalisme yang mencerahkan, membangun, dan mempersatukan.
Selamat ulang tahun ke-12, PWRI. Teruslah menjadi pelita bagi kebenaran, suara bagi mereka yang terpinggirkan, dan benteng bagi demokrasi yang bermartabat.(Nazir GPS).