Kebijakan Pendidikan Yang Baik Adalah Kebijakan Yang Dilahirkan Dari Dialog, Bukan Hanya Dari Ruang-ruang Elite

- Editorial Team

Selasa, 29 April 2025 - 00:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kebijakan Pendidikan Yang Baik Adalah Kebijakan Yang Dilahirkan Dari Dialog, Bukan Hanya Dari Ruang-ruang Elite

Oleh: Pinnur Selalau

Globalpewartasakti.com | Lampung(GPS)
Salah satu tantangan utama dalam transisi pemerintahan adalah memastikan bahwa program-program pendidikan yang sudah berjalan baik di era sebelumnya tidak serta-merta diubah tanpa evaluasi mendalam. Pendidikan itu bukan proyek jangka pendek. Ini tentang membentuk generasi masa depan bangsa. Maka, kesinambungan kebijakan yang efektif harus dijaga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kita juga menyadari bahwa setiap era kepemimpinan membawa semangat dan pendekatannya sendiri. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, akan ada penekanan yang lebih besar pada penguatan karakter kebangsaan, pendidikan vokasi, serta peningkatan kualitas guru melalui program-program yang lebih terstruktur.

Prabowo Subianto, yang dikenal sebagai sosok dengan latar belakang militer dan nasionalisme yang kuat, kemungkinan besar akan mendorong integrasi nilai-nilai kebangsaan secara lebih intensif dalam kurikulum nasional. Kita bisa melihat adanya potensi penguatan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Pancasila, bela negara, dan kedisiplinan dalam dunia pendidikan.

Baca juga:  Di Hari Buruh, Suara Buruh Pringsewu Menggema : Ketua KSPSI Syamsi Ahmadi Tuntut Pembenahan Serius oleh Pemerintah Daerah.

Penulis memprediksi, kedepan Presiden Prabowo akan fokus pada penguatan pendidikan vokasional yang selaras dengan kebutuhan industri. Hal ini sangat relevan mengingat masih tingginya angka pengangguran lulusan pendidikan menengah dan tinggi yang tidak terserap oleh pasar kerja.

“Pendidikan vokasi harus menjadi prioritas nasional, bukan hanya di kota besar, tapi juga di daerah-daerah terpencil. Pemerataan akses dan mutu menjadi kunci,”

Yang harus ditekankan disini adalah pentingnya peran guru dalam mendukung visi pendidikan nasional. Kita berharap pemerintah di bawah Prabowo mampu menghadirkan reformasi dalam peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru. Jangan hanya bicara infrastruktur, tapi juga manusianya. Guru adalah pilar utama pendidikan. Tanpa guru yang bermutu, kurikulum sebagus apapun tidak akan berdampak signifikan.

Baca juga:  Perkuat Kolaborasi Akademik, UIN Raden Fatah Palembang Visiting Lecturer di IAI Darul Amal Lampung.

Dalam konteks digitalisasi pendidikan, teknologi seharusnya menjadi alat bantu, bukan pengganti. Ia berharap kebijakan ke depan mampu menyeimbangkan antara kemajuan teknologi dengan pendekatan humanis dalam proses pembelajaran. Jangan sampai sekolah kehilangan jiwanya karena terlalu fokus pada teknologi. Pendidikan harus tetap menyentuh hati, membentuk karakter, dan memperkuat identitas bangsa.

Terkait pemerataan, kita menggarisbawahi pentingnya kebijakan afirmatif untuk wilayah-wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Penulis menyarankan agar pemerintah menyediakan insentif bagi guru dan tenaga pendidik yang bersedia mengabdi di daerah-daerah tersebut.Kalau kita ingin adil, maka harus ada keberpihakan. Jangan biarkan anak-anak di pelosok hanya jadi penonton kemajuan.

Baca juga:  Rusak parah dan membahayakan, Lantai Jembatan Hatta BPJIL-OECF di Way Ngison Pagelaran Pringsewu LAMPUNG.

Kita berharap agar pemerintah mampu mendengarkan suara para praktisi pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, dan komunitas pendidikan di akar rumput. Menurut saya kebijakan pendidikan yang baik adalah kebijakan yang dilahirkan dari dialog, bukan hanya dari ruang-ruang elite.

Pendidikan bukan milik birokrat atau politisi saja. Ini milik rakyat. Maka, suara rakyat harus jadi bagian dari proses perumusan kebijakan.
Tantangan dan peluang pendidikan di era Presiden Prabowo membutuhkan sinergi antara visi nasionalisme, kesiapan menghadapi tantangan global, dan keberpihakan kepada rakyat kecil. Arah kebijakan pendidikan ke depan tidak hanya harus progresif, tapi juga inklusif dan berkeadilan. (TEAM)

 

Berita Terkait

PWRI Kota Bandar Lampung Imbau Pemerintah Siaga Hadapi Musim Hujan
Ketua DPD PWRI Lampung Ucapkan Selamat HUT ke-74 Humas Polri: Terus Perkuat Sinergitas dengan Insan Pers
SPPG Polres Pesawaran Resmi Diluncurkan, Pemkab Siap Sukseskan Program Gizi Nasional
Dari Cuci Tangan hingga Tangkal Stunting, TP-PKK Lampung Barat Bergerak Bersama Anak Sekolah
IAIDA Lampung Raih Juara 1 English Speech Competition Tingkat Varsity se-Lampung
LPAI Lampung Sambangi SMP Xaverius Balam, Beri Dukungan Atas Dugaan Perundungan
Cium Dugaan Korupsi Dana BOS SD Se-Kecamatan GEDONG TATAAN,Laskar Merah Putih Perjuangan Siap Laporkan ke APH.
Bupati Pringsewu H. Riyanto Pamungkas Tinjau Operasional Dapur SPPG di Gadingrejo.

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 13:03 WIB

Sat Narkoba Berhasil Mengamankan Seorang Pelaku Penyalahgunaan Narkotika Jenis sabu

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 12:46 WIB

Wamenkes Ajak IDI Perkuat Kemitraan dan Pemerataan Dokter di Seluruh Indonesia

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 12:27 WIB

Peringatan Hari Santri, Presiden Prabowo: Santri Adalah Penjaga Moral dan Pelopor Kemajuan Bangsa

Jumat, 24 Oktober 2025 - 11:56 WIB

Sat Pol Airud Polres Lampung Timur Amankan Pelaku Pencurian Kapal Nelayan di Muara Gading Mas

Jumat, 24 Oktober 2025 - 11:53 WIB

Polisi Tangkap Pelaku Pemerkosaan Anak di Kalianda

Jumat, 24 Oktober 2025 - 11:30 WIB

Wamenkeu Suahasil: DJPb Berperan sebagai Modern Treasurer Pengelola Perekonomian

Jumat, 24 Oktober 2025 - 11:21 WIB

Terima Audiensi PB AI, Menpora Erick Tegaskan Komitmen Dukungan untuk Prestasi Akuatik Indonesia

Jumat, 24 Oktober 2025 - 11:14 WIB

Netty Aher Apresiasi Program Magang Nasional, Dorong Pemerataan dan Kualitas Pembelajaran Kerja

Berita Terbaru