Globalpewartasakti.com | Bandar Lampung (GPS) – Sebanyak 185 personel Polresta Bandar Lampung mengikuti kegiatan Tes Psikologi Kolektif terkait izin penggunaan senjata api dinas, bertempat di Aula Polresta Bandar Lampung, Jumat (24/10/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan bekerja sama dengan Tim Psikologi Biro SDM Polda Lampung sebagai bagian dari upaya menjaga profesionalisme dan tanggung jawab anggota Polri dalam menjalankan tugas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Waka Polresta Bandar Lampung, AKBP Erwin Irawan mewakili Kapolresta Bandar Lampung dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan tes psikologi ini merupakan tahapan penting untuk memastikan kelayakan anggota dalam penggunaan senjata api. Ia menegaskan, kepemilikan senjata api dinas bukanlah hak, melainkan tanggung jawab besar yang diberikan oleh institusi dan negara kepada personel Polri yang dinilai cakap dan layak.
“Tes ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anggota yang memegang senjata api memiliki keseimbangan emosi, stabilitas mental, serta kedewasaan dalam pengendalian diri,” ujarnya.
Lebih lanjut, AKBP Erwin berharap melalui kegiatan ini, setiap peserta diharapkan mengikuti seluruh tahapan dengan sungguh-sungguh, jujur, dan bertanggung jawab, sehingga hasilnya dapat mencerminkan kondisi psikologis masing-masing personel secara objektif.
Selain menjadi sarana penilaian kelayakan, kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi momentum introspeksi diri bagi anggota Polri, sejauh mana mereka telah menjaga integritas, profesionalisme, dan kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas di lapangan.
“Pada hakikatnya, pengendalian diri dan kesehatan mental adalah kunci utama dalam menjaga citra Polri yang Presisi, humanis, dan dipercaya masyarakat,” tambahnya.
Tak lupa, Polresta Bandar Lampung menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Tim Psikologi atas kerja samanya dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut. Diharapkan, hasil tes ini dapat menjadi dasar objektif dalam pengambilan keputusan terkait pemberian izin penggunaan senjata api dinas.
“Tanamkan dalam diri bahwa senjata bukan simbol kekuasaan, melainkan alat untuk melindungi masyarakat, diri sendiri, dan rekan kerja dalam menjalankan tugas mulia,” pungkasnya.(*)
Sumber : Humas Polres Bandar Lampung







